Mengunjungi Kota Banda Aceh dan Sabang Ready Paket Wisata 3h2m / 4h3m / 5h4m

10.18 0 Comments

Kota Banda Aceh sebagai ibu kota Kesultanan Aceh Darussalam berdiri pada abad ke-14. Kesultanan Aceh Darussalam dibangun di atas puing-puing kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha yang pernah ada sebelumnya, seperti Kerajaan Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan Indrapura (Indrapuri). Dari batu nisan Sultan Firman Syah, salah seorang sultan yang pernah memerintah Kesultanan Aceh, didapat keterangan bahwa Kesultanan Aceh beribukota di Kutaraja (Banda Aceh). (H. Mohammad Said a, 1981:157).

Kemunculan Kesultanan Aceh Darussalam yang beribukota di Banda Aceh tidak lepas dari eksistensi Kerajaan Islam Lamuri. Pada akhir abad ke-15, dengan terjalinnya suatu hubungan baik dengan kerajaan tetangganya, maka pusat singgasana Kerajaan Lamuri dipindahkan ke Meukuta Alam.[2] Lokasi istana Meukuta Alam berada di wilayah Banda Aceh.

Sultan Ali Mughayat Syah memerintah Kesultanan Aceh Darussalam yang beribukota di Banda Aceh, hanya selama 10 tahun. Menurut prasasti yang ditemukan dari batu nisan Sultan Ali Mughayat Syah, pemimpin pertama Kesultanan Aceh Darussalam ini meninggal dunia pada 12 Dzulhijah Tahun 936 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 7 Agustus 1530 Masehi. Kendati masa pemerintahan Sultan Mughayat Syah relatif singkat, namun ia berhasil membangun Banda Aceh sebagai pusat peradaban Islam di Asia Tenggara. Pada masa ini, Banda Aceh telah berevolusi menjadi salah satu kota pusat pertahanan yang ikut mengamankan jalur perdagangan maritim dan lalu lintas jemaah haji dari perompakan yang dilakukan armada Portugis.

Pada masa Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh tumbuh kembali sebagai pusat perdagangan maritim, khususnya untuk komoditas lada yang saat itu sangat tinggi permintaannya dari Eropa. Iskandar Muda menjadikan Banda Aceh sebagai taman dunia, yang dimulai dari komplek istana. Komplek istana Kesultanan Aceh juga dinamai Darud Dunya (Taman Dunia).

Pada masa agresi Belanda yang kedua, terjadi evakuasi besar-besaran pasukan Aceh keluar dari Banda Aceh yang kemudian dirayakan oleh Van Swieten dengan memproklamasikan jatuhnya kesultanan Aceh dan mengubah nama Banda Aceh menjadi Kuta Raja. Setelah masuk dalam pangkuan Pemerintah Republik Indonesia baru sejak 28 Desember 1962 nama kota ini kembali diganti menjadi Banda Aceh berdasarkan Keputusan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah bertanggal 9 Mei 1963 No. Des 52/1/43-43

Pada tanggal 26 Desember 2004, kota ini dilanda gelombang pasang tsunami yang diakibatkan oleh gempa 9,2 Skala Richter di Samudera Indonesia. Bencana ini menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Pemerintah Kota Banda Aceh, jumlah penduduk Kota Banda Aceh hingga akhir Mei 2012 adalah sebesar 248.727 jiwa.

Nah jika kita berkeinginan pergi Ke Sabang, sekarang banyak jalur yang bisa kita tempuh. Kita bisa berangkat ke Sabang bisa melalui Transportasi Udara yaitu dengan maskapai Wings Air dan Garuda Indonesia, kita bisa juga berangkat ke Sabang melalui Transportasi Laut bisa menggunakan kapal Feri dan kapal Cepat.


Jika kita ingin berangkat melalui Transportasi Laut, kami lebih memilih berangkat dengan Kapal Cepat, kenapa dengan kapal cepat, karena kami mau melayani semua customer senyaman-nyaman mungkin, karena jika kita berangkat dengan kapal cepat cuma memerlukan waktu sekitar 45 menit, jika dengan feri +3 jam. jauh lebih enak dengan kapal cepat kan . jadinya customer tidak terlalu lelah untuk melakukan penyeberangan dari dan ke Sabang.

Pelayaran dengan kapal Cepat sekarang setiap hari ada melakukan penyeberangan, jadi kita tidak perlu terburu-buru lagi mengejar waktunya.

Berikut jadwal keberangkatan / penyeberangan dari dan ke Sabang melalui Banda Aceh.



Jadwal Terbaru Keberangkatan/Kedatangan Kapal Penumpang Penyeberangan
Sabang - Banda Aceh (Pelabuhan Balohan - Ulee Lheue).



No.

Nama Kapal

Rute Pelayaran

Hari

Waktu Berlayar

Waktu Sandar/Tiba

Trip

Ket

1.

KMP. BRR (Kapal Lambat) dan KMP. Tanjung Burang (Kapal Lambat)

Balohan – Ulee Lheue

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu

08.00 Wib

11.00 Wib

16.00 Wib


10.00 Wib

13.00 Wib

18.00 Wib

1

2

3




Jum’at
08.00 Wib

14.00 Wib

16.00 Wib

10.00 Wib

16.00 Wib

18.00 Wib
1

2

3



Ulee Lheue - Balohan
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu
08.00 Wib

11.00 Wib

16.00 Wib

10.00 Wib

13.00 Wib

18.00 Wib
1

2

3




Jum’at
08.00 Wib

14.00 Wib

16.00 Wib

10.00 Wib

16.00 Wib

18.00 Wib
1

2

3

2.
KM. Express Cantika 89 (Kapal Cepat)
Balohan – Ulee Lheue
Senin s/d Minggu
08.00 Wib

14.30 Wib

08.45 Wib

15.15 Wib
1

2



Ulee Lheue - Balohan
Senin s/d Minggu
09.30 Wib

16.00 Wib

10.15 Wib

16.45 Wib
1

2

Note : Jadwal di atas sewaktu-waktu dapat berubah tergantung cuaca dan kondisi penumpang dan kendaraan penyeberangan di lapangan.
Nah tunggu apalagi , siapkan segera keperluan-keperluan anda untuk berangkat ke Banda Aceh lalu kita akan segera berangkat ke Sabang, surganya para penikmat Wisata ....

Untuk info lebih lanjut, hubungi kami segera ...

Whatshapp : Devi : 0823 6120 6130
email     : aso_wisata@yahoo.com / deviyanti_mpi77@yahoo.com.

Kepuasan, kenyamanan anda terjamin 100 %.

Kota Banda Aceh sebagai ibu kota Kesultanan Aceh Darussalam berdiri pada abad ke-14. Kesultanan Aceh Darussalam dibangun di atas puing-pu...

0 komentar:

Untuk respon lebih cepat, hubungi kami di :

Phone: +62 (651) 7559 333
Fax: +62 (651) 7559 344
Mobile: +62 821 6347 6464 , +62 823 6120 6130
Whatsapp: +62 821 6347 6464 , +62 823 6120 6130
BBM: 5ADA0500